Sedih karna kehilangan orang-orang tercinta? Atau patah
hati? Banyak hal yang terjadi
saat masih bersama orang tercinta atau barang-barang meninggalkan kenangan
rasanya menjadikan hari-hari yang harus dilalui tanpa orang-orang tercinta
menjadi semakin berat, bahkan mungkin membuat kita enggan melanjutkan
kehidupan. Berdasarkan pengalaman yang saya alami, begitulah beberapa hal yang
harus dihadapi sepeninggalan mereka. Mungkin terkesan mendramatisir keadaan,
atau melebih-lebihkan. Tapi begitulah yang sebenar-benarnya terjadi pada saya.
Kesedihan
pasti membuat kita ‘galau’, meski tak semua orang ABG ;). Tapi kepergian orang
tercinta memang membuat kita shock, terdiam, tidak bias berkata-kata, bahkan ternganga
dengan suksesnya. Orang-orang tercinta yang pergi meninggalkan kita, atau
bahkan yang terpisahkan oleh kematian, bukan untuk dilupakan. Mereka tidak
pernah meninggalkan jiwa kita, hanya hilang secara fisik. Biarkan kenangan
mereka hadir dan terus hidup dalam benak kita, sejauh tidak merusak kehidupan
kita tentunya. Beriringan dengan kehidupan kita yang harus terus dijalani.
Pengalaman
ditinggal putra pertama saya benar-benar membuat hancur, bingung, kehilangan
arah, bahkan kehilangan alasan untuk hidup. Sempat terlintas untuk menyusul
kepergiannya :(, mengakhiri kehidupan saya sebelum waktunya alias bunuh diri.
Alhamdulillah itu hanya dalam fikiran saya. Pikiran ini muncul karena tertekan
oleh rasa bersalah, merasa sendiri, bahkan merasa tidak dimengerti oleh orang
terdekat saya. Saya bersyukur masih disadarkan oleh fikiran bahwa dalam ajaran
agama saya seandainya saya bunuh diri, maka saya akan masuk neraka. Dan itu
berarti saya tidak akan bertemu dengan putra saya, padahal bertemu dengan putra
saya adalah alasan untuk mati. Percuma dong kalo gitu. Dan akhirnya di sini
lah saya, masih hidup dan berusaha hidup untuk yang hidup.
Dan inilah
alasan kenapa saya tulis artikel ini, saya ingin berbagi dengan semua orang
agar anda semua tahu bagaimana kepergian itu dilihat dari kaca mata orang yang
ditinggalkan. Meski respon tiap orang berbeda, semoga menambah satu sudut
pandang anda dalam memahami sesuatu.
Hal pertama
yang saya lakukan setelah tersadar dari shock setelah mendengar kabar
kehilangan itu (saya sempat ber ooo panjang ;) ), saya mengakui bahwa sedang bersedih dan terus meyakinkan diri bahwa
bersedih dan menangis adalah hal yang wajar setelah kita kehilangan orang
tercinta dan bukannya tindakan orang yang lemah atau pengecut. Menangis adalah
pelepasan tekanan yang saya rasakan, setelah seharian berpura-pura bahwa saya
‘baik-baik saja’ kepada semua orang. Tapi ingat jangan berlarut-larut. Kemudian
yang saya lakukan berikutnya adalah berusaha
ikhlas, bahwa orang terkasih yang meninggalkan kita diminta kembali oleh
pemilikNya pada waktu dan cara yang telah ditentukanNya. Kita mungkin punya
andil dalam proses kepergian mereka, tapi toh semua ini terjadi dengan
seijinNya. Bila tidak diijinkan maka meski kita berusaha menghabisi nyawa tetap
tidak akan berhasil. Ada lagi hal lain yang selalu berusaha saya katakana pada
diri saya, saya bukan satu-satunya orang
yang kehilangan orang terkasih. Saya
berbagi pengalaman dan belajar dan pengalaman dari orang-orang disekitar yang
juga pernah mengalami pengalaman yang sama dengan saya.
Melanjutkan hidup, untuk saya dan mereka yang masih
hidup. Meski sulit dan terseok-seok jalannya. Saya berfikir kenapa Allah SWT
memilih anak saya dan bukan saya untuk bertemu dengan-Nya, pasti ada alasan
baik dibalik semua kejadian ini. Mungkin sisa hidup saya masih ada manfaatnya
bagi dunia ini.
Dan
disinilah saya, berusaha menjadikan sisa umur saya bermanfaat. Be usefull, meminta Allah SWT
menggunakan saya sebagai alat untuk membaikkan kehidupan banyak orang. Semoga
sepenggal cerita ini bermanfaat ^_^. Dan tentu saja saya tidak melalui semua
ini sendirian, dengan bantuan Allah SWT, suami, segenap keluarga, dan juga
kenalan.
Jika kenalan
anda atau keluarga anda mengalami kesedihan dan kehilangan yang sama dengan
yang saya alami maka beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk membantu mereka
adalah:
- Beri ruang pada mereka untuk mengekspresikan kesedihan, jangan meremehkan kesedihan mereka.
- Belajarlah berempati dengan apa yang mereka rasakan.
- Jangan bosan mendengarkan cerita mereka tentang orang terkasih yang telah meninggal. Tanggapi setiap cerita mereka dengan riang, tertawalah bersama, menangislah bersama, give a big hug if they need, dan jangan biarkan mereka merasa sendiri/ditinggalkan.
- Berusahalah berada di sekitar orang yang kehilangan, kadang kala depresi akibat kesedihan yang mendalam membuat mereka tidak logis.
- Bantulah mereka untuk membuat keputusan-keputusan penting.
- Bantulah mereka kembali beraktifitas, kembali bersosialisasi, jangan biarkan mereka menyendiri. Buat mereka membantu orang lain, karena hal ini bisa memperbaiki perasaan. Pengalaman saya, dengan merasa berguna bisa meningkatkan percaya diri.
- Bantulah mereka untuk fokus pada hal lain, dengan demikian mereka tidak fokus pada kesedihan dan memudahkan mereka untuk menerima kepergian orang terkasih.
- Dan yang terpenting dari semua itu, bantulah mereka untuk kembali mendekatkan diri pada Tuhan, ajaran agama dan kehidupan spiritual mereka.
Semoga
cerita ini bisa membantu anda melihat kehilangan dengan sudut pandang yang
berbeda dan bermanfaat bagi anda dan orang-orang terdekat yang mengalami
pengalaman kehilangan yang sama dengan saya. Have a nice day guys…. ^_^