.rbbox{-moz-box-shadow: inset 0 0 20px #f10c0c; -webkit-box-shadow: inset 0 0 20px #f10c0c; box-shadow: inset 0 0 20px #f10c0c; .rbbox:hover{background-color:#000000);}
Adsense Indonesia

Selasa, 04 Desember 2012

Cara Membantu Orang Terdekat Sepeninggal Orang Terkasih


Sedih karna kehilangan orang-orang tercinta? Atau patah hati? Banyak hal yang terjadi saat masih bersama orang tercinta atau barang-barang meninggalkan kenangan rasanya menjadikan hari-hari yang harus dilalui tanpa orang-orang tercinta menjadi semakin berat, bahkan mungkin membuat kita enggan melanjutkan kehidupan. Berdasarkan pengalaman yang saya alami, begitulah beberapa hal yang harus dihadapi sepeninggalan mereka. Mungkin terkesan mendramatisir keadaan, atau melebih-lebihkan. Tapi begitulah yang sebenar-benarnya terjadi pada saya.

Kesedihan pasti membuat kita ‘galau’, meski tak semua orang ABG ;). Tapi kepergian orang tercinta memang membuat kita shock, terdiam, tidak bias berkata-kata, bahkan ternganga dengan suksesnya. Orang-orang tercinta yang pergi meninggalkan kita, atau bahkan yang terpisahkan oleh kematian, bukan untuk dilupakan. Mereka tidak pernah meninggalkan jiwa kita, hanya hilang secara fisik. Biarkan kenangan mereka hadir dan terus hidup dalam benak kita, sejauh tidak merusak kehidupan kita tentunya. Beriringan dengan kehidupan kita yang harus terus dijalani.

Pengalaman ditinggal putra pertama saya benar-benar membuat hancur, bingung, kehilangan arah, bahkan kehilangan alasan untuk hidup. Sempat terlintas untuk menyusul kepergiannya :(, mengakhiri kehidupan saya sebelum waktunya alias bunuh diri. Alhamdulillah itu hanya dalam fikiran saya. Pikiran ini muncul karena tertekan oleh rasa bersalah, merasa sendiri, bahkan merasa tidak dimengerti oleh orang terdekat saya. Saya bersyukur masih disadarkan oleh fikiran bahwa dalam ajaran agama saya seandainya saya bunuh diri, maka saya akan masuk neraka. Dan itu berarti saya tidak akan bertemu dengan putra saya, padahal bertemu dengan putra saya adalah alasan untuk mati. Percuma dong kalo gitu. Dan akhirnya di sini lah saya, masih hidup dan berusaha hidup untuk yang hidup.

Dan inilah alasan kenapa saya tulis artikel ini, saya ingin berbagi dengan semua orang agar anda semua tahu bagaimana kepergian itu dilihat dari kaca mata orang yang ditinggalkan. Meski respon tiap orang berbeda, semoga menambah satu sudut pandang anda dalam memahami sesuatu.

Hal pertama yang saya lakukan setelah tersadar dari shock setelah mendengar kabar kehilangan itu (saya sempat ber ooo panjang ;) ), saya mengakui bahwa sedang bersedih dan terus meyakinkan diri bahwa bersedih dan menangis adalah hal yang wajar setelah kita kehilangan orang tercinta dan bukannya tindakan orang yang lemah atau pengecut. Menangis adalah pelepasan tekanan yang saya rasakan, setelah seharian berpura-pura bahwa saya ‘baik-baik saja’ kepada semua orang. Tapi ingat jangan berlarut-larut. Kemudian yang saya lakukan berikutnya adalah berusaha ikhlas, bahwa orang terkasih yang meninggalkan kita diminta kembali oleh pemilikNya pada waktu dan cara yang telah ditentukanNya. Kita mungkin punya andil dalam proses kepergian mereka, tapi toh semua ini terjadi dengan seijinNya. Bila tidak diijinkan maka meski kita berusaha menghabisi nyawa tetap tidak akan berhasil. Ada lagi hal lain yang selalu berusaha saya katakana pada diri saya, saya bukan satu-satunya orang yang kehilangan orang terkasih. Saya berbagi pengalaman dan belajar dan pengalaman dari orang-orang disekitar yang juga pernah mengalami pengalaman yang sama dengan saya.

Melanjutkan hidup, untuk saya dan mereka yang masih hidup. Meski sulit dan terseok-seok jalannya. Saya berfikir kenapa Allah SWT memilih anak saya dan bukan saya untuk bertemu dengan-Nya, pasti ada alasan baik dibalik semua kejadian ini. Mungkin sisa hidup saya masih ada manfaatnya bagi dunia ini.
Dan disinilah saya, berusaha menjadikan sisa umur saya bermanfaat. Be usefull, meminta Allah SWT menggunakan saya sebagai alat untuk membaikkan kehidupan banyak orang. Semoga sepenggal cerita ini bermanfaat ^_^. Dan tentu saja saya tidak melalui semua ini sendirian, dengan bantuan Allah SWT, suami, segenap keluarga, dan juga kenalan.

Jika kenalan anda atau keluarga anda mengalami kesedihan dan kehilangan yang sama dengan yang saya alami maka beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk membantu mereka adalah:
  • Beri ruang pada mereka untuk mengekspresikan kesedihan, jangan meremehkan kesedihan mereka.
  • Belajarlah berempati dengan apa yang mereka rasakan.
  • Jangan bosan mendengarkan cerita mereka tentang orang terkasih yang telah meninggal. Tanggapi setiap cerita mereka dengan riang, tertawalah bersama, menangislah bersama, give a big hug if they need, dan jangan biarkan mereka merasa sendiri/ditinggalkan.
  • Berusahalah berada di sekitar orang yang kehilangan, kadang kala depresi akibat kesedihan yang mendalam membuat mereka tidak logis.
  • Bantulah mereka untuk membuat keputusan-keputusan penting.
  • Bantulah mereka kembali beraktifitas, kembali bersosialisasi, jangan biarkan mereka menyendiri. Buat mereka membantu orang lain, karena hal ini bisa memperbaiki perasaan. Pengalaman saya, dengan merasa berguna bisa meningkatkan percaya diri.
  • Bantulah mereka untuk fokus pada hal lain, dengan demikian mereka tidak fokus pada kesedihan dan memudahkan mereka untuk menerima kepergian orang terkasih.
  • Dan yang terpenting dari semua itu, bantulah mereka untuk kembali mendekatkan diri pada Tuhan, ajaran agama dan kehidupan spiritual mereka.

Semoga cerita ini bisa membantu anda melihat kehilangan dengan sudut pandang yang berbeda dan bermanfaat bagi anda dan orang-orang terdekat yang mengalami pengalaman kehilangan yang sama dengan saya. Have a nice day guys…. ^_^ 

Senin, 03 Desember 2012

Kehilangan = Kecewa?

Pernah kehilangan?
Pernah dengar kata-kata bahwa kita merasa kehilangan karena kita merasa memiliki?
Bisa dibilang begitulah, padahal apa yang kita miliki hari ini atau apapun yang melekat pada diri kita tak lebih dari titipan dan pinjaman dari Allah SWT. setuju??? Tapi bohong kalau tidak pernah merasa kecewa sama-sekali dong, namanya juga manusia. Manusia punya harapan, dan jika harapan tidak terpenuhi maka kecewalah yang datang bertamu ke hati kita.

Tapi benar, semua adalah titipan dan pinjaman dari Allah SWT. Wajar lah kalau saat kita kehilangan terutama yang kita cintai maka akan muncul rasa sedih, kecewa, marah, bahkan frustasi yang pengen eksis di hati kita. bolehlah sejenak berduka, bersedih, atau bahkan menangis. Kita toh manusia yang punya perasaan, jadi silahkan mengekspresikan perasaan itu. Beri waktu pada diri anda untuk bersedih. Tapi ingat, hanya SEJENAK !!! Jangan larut terlalu lama.

Apapun yang terjadi dalam hidup kita semua terjadi dengan seijin Allah SWT, dan semua juga telah diukur sesuai dengan kemampuan kita. Baik dengan kehilangan benda kesayangan, handphone, rumah, atau segala materi yang ada di dunia. Bisa juga dengan hilangnya hubungan dengan kekasih, suami/istri, maupun ditinggalkan orang-orang terkasih dari kehidupan dunia (meninggal). Sedih tentunya, bahkan kadangkala menyesali banyak hal dengan kehilangan mereka. Tapi kita masih hidup bukan? jadi jangan berhenti!

Lanjutkan kehidupan, itu yang harus dilakukan. Move on. Kembalilah beraktifitas, jaga kesehatan anda. Stress juga butuh energi, otak anda yang terus berfikir butuh diberi energi. Memang tidak mudah, terutama bagi mereka yang kehilangan nafsu makan jika sedang bersedih atau sekedar bad mood.

Makes your life usefull, bantulah orang lain. Percaya atau tidak tapi membantu orang lain membuat saya merasa lebih baik, sekecil apapun yang saya lakukan. Bahkan sesepele tersenyum, hehehe :)

Jangan salahkan diri sendiri, jangan hakimi diri sendiri. Karena kemampuan anda tidak dapat melebihi kekuasaan Allah SWT. Anda mungkin memang bertanggung jawab atas apa yang terjadi, jadi perbaiki dengan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Evaluasi apa yang telah terjadi, jadikan bahan pembelajaran, lalu perbaiki diri anda untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari.

Guys...., hidup ini tidak berakhir hanya dengan satu kehilangan yang kita alami. Lanjutkan hidup, enjoy your day, be a better person, have a nice day.....^_^

Kamis, 18 Oktober 2012

Facebook ... BIG NO-NO?


Kenal dengan facebook? Ataukah anda pemakai setia jejaring social yang satu ini? Yes, I do!!! Saya juga hehehe J
Kalau anda kenal dengan facebook pasti tidak asing dengan nama pria tampan yang satu ini, Mark Zuckerberg. Benar Mr. Zuckerberg ini salah satu pendirinya. Facebook yang diluncurkan pada tahun ini benar-benar luar biasa perkembangannya, pada bulan mei tahun 2012 facebook memiliki 900 juta pengguna (sumber : Wikipedia). Sumpah, gua harus bilang WOW sambil koprol !!! xixixixi >_<
Luar biasanya facebook ini dibuat oleh beberapa orang mahasiswa, “WOW”. Perkembangan dunia maya benar-benar luar biasa ya?! Jejaring social yang dibuat oleh beberapa mahasiswa ini pun juga digunakan dari berbagai kalangan umur serta laposan social yang sangat beragam. Mulai dari yang usianya dibawah 13 tahun bahkan sampai 60 tahun, mulai dari pelajar bahkan sampai dosen. Begitu bermanfaatkah jejaring social yang satu ini?  
Ini beberapa manfaat yang bisa dirasakan dengan ber-facebook-ria
·         Tambah kenalan / teman
·         Bertemu dengan teman-teman lama
·         Ajang curhat
·         Ajang jualan dan buka lapak online
·         Bisa bikin grup diskusi atau arisan, hehehe
·         Ajang pamer kebisaan, alias bias share bakat (puisi, desain, dll)

Tapi guys, ada beberapa hal lho yeng mesti diingat. Ada sisi negative yang gak begitu ngenakin nih

  •        Suka lupa daratan kalau udah terlanjur keranjingan (lupa waktu, lupa makan, lupa anak, lupa suami, lupa segalanya deh L )
  •       Jadi males gaul sama yang di samping kita atau di depan mata (cos sosialisasi yang maya lebih seru ketimbang yang nyata hehehe :p)
  •     Berat di ongkos (hehehe …, berat di pulsa J )
  • Bisa meretakkan hubungan, terutama karena kata-kata curhatan kita di facebook ini bisa dibaca semua orang lho =(.
  • Data pribadi, photo-photo, dan setiap komen kita bisa diakses semua orang. Pa lagi kalo data kita bocor L

It’s ok guys, jangan kuatir dan takut duluan lho. Gak papa kok kalo mau tetep ber-facebook-an ria, asal ati-ati ya. Be wise OK?! Tetep gaul asal aman! So gimana pengalaman kamu ber-facebook-ria? Boleh lho di-share di sini … ;)

Sumber:

Rabu, 03 Oktober 2012

cara gampang bahagia???


Semua manusia pasti berharap, mengupayakan, bahkan melakukan segalanya untuk bahagia.ya kan?
Ada yang mengatakan pasti akan bahagia jika sudah kaya, atau terkenal, sukses....de el el.
Lalu bagaimana jika kita ditakdirkan kaya saat berusia 50 th? selama 50 th tidak bahagia dong? hiks...sedih sekali y :( ?
You know what guys... (ini sudah diuji coba di dapur rumpiii ... hehehe), pengalaman pribadi ceritanya >_<
Dengan bersyukur semuanya terasa indah lho, makanya beli kaca mata syukur niscaya kamu semua akan melihat segala sesuatu dengan sudut pandang syukur hehehe ;).
Mestinya gak sulit y buat bersyukur, kan seperti sudah menjadi 'watak orang indonesia' yang katanya sekali pun rumahnya kebakaran tetep bilang 'syukur y, masih hidup'  hehehe  ^_^
Menurut pengalamanku, it's take time juga lho ternyata. Tapi sesuai lah dengan hasilnya yang bikin hidup lebih tenang dan ringan. Awalnya hiks... setengah mati rasanya yang namanya belajar bersyukur. Masa iya habis ketipu beberapa ratus ribu rupiah kok bersyukur sich? logika dari mana coba? Shock habis kehilangan itu jelas bikin drop, makan pake apa coba? Tapi itulah hidup, meski harus makan waktu dan belajar sabar mulai deh mencoba melihat sisi positif dari kejadian itu. Butuh waktu? YA!!!
Butuh ruang buat diam, introspeksi diri, 'ya sudahlah' moment alias belajar ikhlas dan melepaskan, serta tentunya dengan kata-kata wasiat itu...untung cuma ditnya yang hilang. Bukan yang lain-lain kan?
Guys, jangan salah mengartikan lho y. Bersyukur bukan berarti kita trus tidak punya keinginan, mimpi, terus tidak perlu berusaha keras lagi. Kayaknya salah cara berfikir deh kalau gitu mikirnya. Usaha sih tetep dengan energi yang full, dan semangat 45 dong. Cuma kerangka berfikir yang 'berusaha semaksimal mungkin itu tugas kita, hasilnya ya kapasitas Allah SWT (Tuhan) yang menentukan' tetep harus diterapkan, trus yang ada di tangan hari ini (hasil pencapaian kita) adalah suatu hal yang sepantasnya disyukuri.
Alhamdulillah ya bisa naik sepeda hari ini, yang lain harus jalan kaki ke sekolah misalnya.
Atau para ibu yang punya anak yang aktif luar biasa yang tidak bisa diam, bersyukur lah karena itu artinya anak terkasih sehat (kalau sakit kan diam aja), dan sehat berarti anak-anak yang dikasihi itu hidup dong. Maka syukuri kehidupan dan kesehatannya, dari pada capek ngeluh dan tidak menyelesaikan masalah.
Benar tidak? Bagaimana pengalaman kalian?
Boleh lho dishare di sini....^_^
enjoy your day guys....

Sabtu, 29 September 2012

Siapkah Menikah dalam Kesadaran Penuh...?


Menikah bukan hanya tentang kemewahan pesta yang hanya berlangsung beberapa jam. Pesta atau segala ritual adat yang mengiringi pengucapan janji pernikahan (ijab kabul) merupakan pintu gerbang atau garis start dari perjalanan yang sesungguhnya. Ini benar. Tapi seringkali tidak disadari atau malah dikesampingkan
Orang cenderung sibuk dan fokus menyiapkan segala pernak pernik pesta. Pendanaan, catering, gedung, baju pengantin, rias wajah/paes, atau bahkan perjalanan bulan madu. Lalu apa yang akan terjadi setelah perjaanan bulan madu selesai, saat harus kembali membanting tulang untuk makan hari itu, atau tinggal dimana setelah hari-H dan seterusnya dan seterusnya. Ataukah yang anda bayangkan dalam kehidupan pernikahan adalah layaknya kisah Cinderella atau putri tidur yang happilly ever after? Come on guys… anda harus berpikir ulang jika masih berada dalam kerangka pemikiran seperti itu. Anda tahu kenapa cerita-cerita pengantar tidur itu diakhiri pada saat mereka menikah? Menurut saya tidak manis jika harus menceritakan mereka meributkan kemana harus berbulan madu, atau masakan putri tidur yang keasinan…hehehe benar kan? ;) 

Wake up guys… Ini lah alasan saya menanyakan apakah anda siap untuk menikah dengan kesadaran penuh. Beberapa hal yang saya tulis ini merupakan fakta yang saya sempat alami sendiri serta berdasarkan cerita beberapa teman.
Apakah anda berharap si dia akan berubah setelah menikah atau mengucapakan janji pernikahan? Faktanya adalah orang yang anda nikahi adalah orang yang sama yang akan tidur di samping anda sepanjang usia pernikahan. Orang ini tidak berubah layaknya pahlawan bertopeng dalam cerita kartun. Intinya pernikahan tidak memungkinkan anda merubah pasangan dengan tekanan atau omelan atau hanya karena status baru anda sebagai istri atau suami. Perubahan yang anda inginkan tetap harus dimulai dari perubahan anda sendiri.
Apakah anda tidak suka dengan salah satu atau semua anggota keluarga calon pasangan? Hallooooo….. anda harus menyadari calon pasangan kita dijual per paket (hehehe ;) ). Lagi-lagi kita harus menyadari tidak bias memilih ingredient dari pasangan kita, hehehe seperti snack dalam kemasan, tidak bisa memilih bahan-bahan yang terkandung di dalamnya. Begitu juga dengan pasangan kita, anda harus benar-benar mengenal pasangan sebelum memutuskan utuk menikah dengannya. Karena setiap kekurangan dan kelebihannya harus diterima, begitu juga dengan keluarganya. Kita menikah dengan pasangan berarti kita juga harus menikah dengan keluarganya, dan juga harus menikahkan keluarga kita dengan keluarga pasangan.

Ingin menikah dengan lelaki/wanita yang baik? Anda yakin dengan kata-kata tak tampak yang mengiringi kata ‘baik’ ini? Ini mungkin berarti dia baik kepada semua orang lain, hati-hati jika anda tidak dianggap orang lain. Karena anda berarti dianggap bagian dari timnya dalam pelayanan yang dilakukannya pada orang lain, bisa juga berarti anda harus berbagi kebaikan dan waktu pasangan dengan seisi dunia. Faktanya segala sifat dan karakter yang kita inginkan dari pasangan memiliki konsekuensi yang harus dihadapi.
Menginginkan pasangan yang cinta dan peduli pada keluarga? Family oriented? Yakinkan anda mengerti apa yang dimaksud dengan ‘keluarga’ di sini. Keluarga ini tidak hanya berarti istri/suami dan anak-anaknya, tapi juga berarti orang tua dan saudara-saudaranya, atau teman-teman dan komunitasnya, maupun apapun yang dia anggap sebagai keluarga. Lagi-lagi yakinkan bahwa anda siap berbagi dengan semua ‘keluarga’nya, ok? Make it simple guys, kompromikan dan buat semua seimbang.

Pernah dengar ‘menikah untuk menyempurnakan agama’? Dalam keyakinan saya demikian, meski mungkin redaksi saya tidak tepat. Tapi guys jangan salah mengartikannya, ini bukan berarti dua pribadi yang tidak utuh menjadi satu. Tapi lebih pada dua pribadi yang utuh bergabung menjadi satu kesatuan. Layaknya tim yang solid, karena harapan setiap rumah tangga tentunya dari dua orang ini akan berkembang menjadi jumlah yang lebih besar lagi kan? Dengan bertambahnya jumlah anak-anak juga cucu kelak. Dan tentu bangunan yang diharapkan terus berkembang ini akan lebih kokoh berdiri jikalau fondasinya sudah kokoh.
Kehidupan rumah tangga tak ubahnya seperti pohon yang akan terus diterpa angin, konflik dengan pasangan maupun dengan lingkungan seperti tak habis-habisnya. Tapi inilah yang membuat rumah tangga menjadi kokoh, jika mampu mengelola dengan baik. Ada anggapan bahawa jika yang satu jadi api maka yang lain harus bersikap menjadi tanah agar api tidak semakin membesar, tapi ini bukan berarti kita harus menghadapi konflik menjadi penurut yang pada akhirnya mangikis kebutuhan atau mengorbankan kepentingan kita sebagai pribadi. Atau malah dalam upaya menghindari konflik. Setiap pasangan pasti punya cara yang berbeda dalam menghadapi konflik mereka, di sini lah letak perlunya saling mengenal. Dan pastinya harus menanggalkan kaca mata merah jambu yang diliputi sensasi jatuh cinta, karena kadang kala menjadikan sang pemakai kaca mata kurang logis dan realistis. Saat semua indah, nice, kotoran kambing pun berasa coklat, dunia milik berdua dan yang lain ngontrak… hehehe ;).

Tidak ingin menakut-nakuti, cuma shocking terapi mungkin. Intinya dengan berbekal beberapa realita ini anda semua bisa menyongsong pernikahan dengan lebih sadar serta siap, dan pernikahan anda bukan hanya fantasi layaknya cerita dongeng sebelum tidur. Kehidupan pernikahan itu indah guys, penuh warna. Tidak hanya hitam putih atau pink. Benar kan? Bagaimana dengan hari-hari indah pernikahan anda?

Disarikan dari berbagai sumber.
Terinspirasi dari buku Dr. Robin L. Smith  

Selasa, 25 September 2012

Emotional Moment


Emotional Moment

It’s real emotional moment, and yeah.....full of emotion. Entah bagaimana terbentuk anggapan di masyarakat bahwa dlm persiapan pernikahan akan banyak terjadi perselisihan yang sangat emotional antara calon pengantin dengan keluarganya maupun antara kedua mempelai. Untuk banyak hal. Bahkan hal kecil yang dalam kondisi normal tidak pernah dipermasalahkan pun dalam masa persiapan pesta pernikahan akan menjadi suatu masalah yang sangat sensitif. Luar biasa peperangan yang sangat tidak beralasan kadang kala.

Banyak artikel yang membahas tentang persiapan pernikahan, bahkan hitungan mundurnya. Sangat detil, mungkin sudah melewati berbagai percobaan dan bersumber dari pengalaman dari beberapa orang. Akan tetapi setiap orang berbeda, tidak bisa disamakan. Sehingga perlakuan yang harus dilakukan pada masing-masing orang dan kasus pun berbeda. Maka hanya beberapa dari langkah pada artikel tersebut yang dapat saya terapkan pada kasus saya. Dan hari-hari pun masih bertaburan saat-saat emosional.
Sebagai calon pengantin dan kebetulan wanita, dan kebetulan lagi saya tergolong wanita yang emosional, maka banyak titik yang membuat saya harus kuat-kuat menahan air mata agar tidak meluncur dengan suksesnya. Mulai dari memutuskan konsep dari pernikahan, menginginkan pernikahan yang bergaya internasional atau yang tradisional. Bahkan sampai memutuskan souvenir yang akan diberikan pada para tamu.

Beberapa titik yang perlu diwaspadai (dari pengalaman saya ;)) antara lain: sumber dan jumlah pendanaan, konsep akad dan pesta pernikahan, tempat pengadaan pesta atau keseluruhan acara, serta undangan.
Acara pernikahan yang (diharapkan) dijalankan sekali seumur hidup membuat pasangan calon pengantin maupun keluarganya ‘kalap’, kalap yang saya maksud menjadikan acara ini goal yang diupayakan sedemikian rupa. Agar tidak terjadi ke’kalap’an maka harus ditetapkan berapa jumlah dana yg akan digunakan. Dan yakinkan setiap pengeluaran direncanakan dengan detil dan harus dikontrol tidak hanya oleh satu orang. ‘Pintu keluar uang’ yang cuma satu akan membuat overload sang pintu, dan akhirnya ‘ya sudahlah yang penting cepat selesai’. Hal ini memungkinkan budget yang sudah ditentukan membengkak.
Konsep acara biasanya merupakan hasil dari kesepakatan beberapa pihak. Hal ini memungkinkan selisih paham. Saran saya hal ini dibicarakan dengan kepala dingin dan dalam kondisi yang tenang, dikemukakan alasan dan berbagai pertimbangan positif serta negative dari setiap alternative yang dikemukakan, serta diupayakan win-win solution dari berbagai kepentingan dan keinginan dari masing-masing pihak.

Dimana akan menyelenggarakan acara akan meyesuaikan dengan konsep acara, jumlah undangan, serta budget. Akan tetapi kondisi tempat tinggal sang empunya gawe pun juga akan sangat mempengaruhi. Jika bertempat tinggal di tengah perkampungan yang menyulitkan para tamu untuk memarkir kendaraan serta jumlah undangan diperkirakan sangat banyak maka akan lebih baik acara dilaksanakan di gedung. Akan tetapi jika budget tidak memungkinkan sementara jumlah undangan tidak mungkin ditampung di kediaman calon pengantin maka saran saya acara bisa dilaksanakan di gedung pertemuan/gedung serbaguna di daerah setempat. Umumnya biaya yang harus dikeluarkan tidak sebesar jika dibandingkan dengan gedung serba guna yang tempatnya strategis atau mewah.  

Banyaknya rekan sejawat orang tua, tetangga, atau teman dari calon pengantin akan sangat mempengaruhi jumlah undangan dan tentunya budget yang harus dikeluarkan untuk pos konsumsi serta souvenir. Tentunya pihak calon pengantin dan keluarga ingin berbagi kebahagiaan dengan semua rekan dan kenalan, demikian juga sebaliknya. Akan tetapi perlu diingat berapa budget yang telah kita persiapkan. Batasi jumlah undangan jika memang tidak memungkinkan, akan tetapi jika tidak bisa maka sebaiknya bagi undangan menjadi dua. Yang pertama diundang pada waktu akad dan sebagian lagi pada saat resepsi.

Beberapa permasalahan yang saya bahas di sini hanya sebagian dari luar biasanya acara pernikahan. Tapi harus diingat, apapun permasalahan yang harus dihadapi dalam persiapan pernikahan, maka tidak boleh mengorbankan ikatan keluarga. Hadapi semua dengan tenang, nikmati setiap tahapan persiapan pernikahan, dan siapkan mental anda untuk memasuki gerbang pernikahan. Karena akad nikah dan pesta pernikahan ini hanyalah pintu masuk, dunia pernikahan yang sebenarnya hadir setelah pesta usai. Dan yang pasti setiap momen benar-benar luar biasa, so… enjoy them guys ;)