.rbbox{-moz-box-shadow: inset 0 0 20px #f10c0c; -webkit-box-shadow: inset 0 0 20px #f10c0c; box-shadow: inset 0 0 20px #f10c0c; .rbbox:hover{background-color:#000000);}
Adsense Indonesia

Selasa, 25 September 2012

Emotional Moment


Emotional Moment

It’s real emotional moment, and yeah.....full of emotion. Entah bagaimana terbentuk anggapan di masyarakat bahwa dlm persiapan pernikahan akan banyak terjadi perselisihan yang sangat emotional antara calon pengantin dengan keluarganya maupun antara kedua mempelai. Untuk banyak hal. Bahkan hal kecil yang dalam kondisi normal tidak pernah dipermasalahkan pun dalam masa persiapan pesta pernikahan akan menjadi suatu masalah yang sangat sensitif. Luar biasa peperangan yang sangat tidak beralasan kadang kala.

Banyak artikel yang membahas tentang persiapan pernikahan, bahkan hitungan mundurnya. Sangat detil, mungkin sudah melewati berbagai percobaan dan bersumber dari pengalaman dari beberapa orang. Akan tetapi setiap orang berbeda, tidak bisa disamakan. Sehingga perlakuan yang harus dilakukan pada masing-masing orang dan kasus pun berbeda. Maka hanya beberapa dari langkah pada artikel tersebut yang dapat saya terapkan pada kasus saya. Dan hari-hari pun masih bertaburan saat-saat emosional.
Sebagai calon pengantin dan kebetulan wanita, dan kebetulan lagi saya tergolong wanita yang emosional, maka banyak titik yang membuat saya harus kuat-kuat menahan air mata agar tidak meluncur dengan suksesnya. Mulai dari memutuskan konsep dari pernikahan, menginginkan pernikahan yang bergaya internasional atau yang tradisional. Bahkan sampai memutuskan souvenir yang akan diberikan pada para tamu.

Beberapa titik yang perlu diwaspadai (dari pengalaman saya ;)) antara lain: sumber dan jumlah pendanaan, konsep akad dan pesta pernikahan, tempat pengadaan pesta atau keseluruhan acara, serta undangan.
Acara pernikahan yang (diharapkan) dijalankan sekali seumur hidup membuat pasangan calon pengantin maupun keluarganya ‘kalap’, kalap yang saya maksud menjadikan acara ini goal yang diupayakan sedemikian rupa. Agar tidak terjadi ke’kalap’an maka harus ditetapkan berapa jumlah dana yg akan digunakan. Dan yakinkan setiap pengeluaran direncanakan dengan detil dan harus dikontrol tidak hanya oleh satu orang. ‘Pintu keluar uang’ yang cuma satu akan membuat overload sang pintu, dan akhirnya ‘ya sudahlah yang penting cepat selesai’. Hal ini memungkinkan budget yang sudah ditentukan membengkak.
Konsep acara biasanya merupakan hasil dari kesepakatan beberapa pihak. Hal ini memungkinkan selisih paham. Saran saya hal ini dibicarakan dengan kepala dingin dan dalam kondisi yang tenang, dikemukakan alasan dan berbagai pertimbangan positif serta negative dari setiap alternative yang dikemukakan, serta diupayakan win-win solution dari berbagai kepentingan dan keinginan dari masing-masing pihak.

Dimana akan menyelenggarakan acara akan meyesuaikan dengan konsep acara, jumlah undangan, serta budget. Akan tetapi kondisi tempat tinggal sang empunya gawe pun juga akan sangat mempengaruhi. Jika bertempat tinggal di tengah perkampungan yang menyulitkan para tamu untuk memarkir kendaraan serta jumlah undangan diperkirakan sangat banyak maka akan lebih baik acara dilaksanakan di gedung. Akan tetapi jika budget tidak memungkinkan sementara jumlah undangan tidak mungkin ditampung di kediaman calon pengantin maka saran saya acara bisa dilaksanakan di gedung pertemuan/gedung serbaguna di daerah setempat. Umumnya biaya yang harus dikeluarkan tidak sebesar jika dibandingkan dengan gedung serba guna yang tempatnya strategis atau mewah.  

Banyaknya rekan sejawat orang tua, tetangga, atau teman dari calon pengantin akan sangat mempengaruhi jumlah undangan dan tentunya budget yang harus dikeluarkan untuk pos konsumsi serta souvenir. Tentunya pihak calon pengantin dan keluarga ingin berbagi kebahagiaan dengan semua rekan dan kenalan, demikian juga sebaliknya. Akan tetapi perlu diingat berapa budget yang telah kita persiapkan. Batasi jumlah undangan jika memang tidak memungkinkan, akan tetapi jika tidak bisa maka sebaiknya bagi undangan menjadi dua. Yang pertama diundang pada waktu akad dan sebagian lagi pada saat resepsi.

Beberapa permasalahan yang saya bahas di sini hanya sebagian dari luar biasanya acara pernikahan. Tapi harus diingat, apapun permasalahan yang harus dihadapi dalam persiapan pernikahan, maka tidak boleh mengorbankan ikatan keluarga. Hadapi semua dengan tenang, nikmati setiap tahapan persiapan pernikahan, dan siapkan mental anda untuk memasuki gerbang pernikahan. Karena akad nikah dan pesta pernikahan ini hanyalah pintu masuk, dunia pernikahan yang sebenarnya hadir setelah pesta usai. Dan yang pasti setiap momen benar-benar luar biasa, so… enjoy them guys ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar