.rbbox{-moz-box-shadow: inset 0 0 20px #f10c0c; -webkit-box-shadow: inset 0 0 20px #f10c0c; box-shadow: inset 0 0 20px #f10c0c; .rbbox:hover{background-color:#000000);}
Adsense Indonesia

Minggu, 20 Januari 2013

Kepercayaan bukan Hadiah


Percaya dengan seseorang yang kita kenal sejak lama atau tidak percaya pada seseorang sejak pertama bertemu? Sebenarnya bagaimana sih proses kepercayaan pada seseorang itu muncul? Layaknya pemberian hadiah ataukah sesuatu yang harus dicapai bahkan diperjuangkan?
Percaya atau tidak, lamanya kita mengenal seseorang tidak menjamin kepercayaan itu akan hadir. Kadang kala rasanya telah mengenal selama 10 tahun tapi ternyata tidak tahu dalamnya hati atau karakter orang tersebut seperti apa, dan sesungguhnya kepercayaan itu tidak pernah bias diberikan. Tapi juga ada kasus dimana baru berkenalan beberapa hari tapi kita rasanya bisa dengan gampangnya percaya pada seseorang. Dalam hal ini kita kesampingkan hipnotis dan sejenisnya yach…

Kepercayaan butuh bukti

Yes, it does. Sebelum orang percaya kepada kita, maka kita akan dituntut untuk membuktikan bahwa kita memang layak untuk dipercaya. Baik untuk suatu pekerjaan, proyek seharga milayaran dollar, maupun sebatas penyampai pesan.  Hal ini tidak hanya pada orang yang tidak kita kenal, tapi juga orang-orang terdekat bahkan saudara kandung maupun orang tua kita. Sama saja. Terutama jika kepercayaan yang telah diberikan pada kita kemudian kita rusak, alias kita kecewakan atau kita khianati. Maka untuk mendapatkan kembali si kepercayaan, anda harus benar-benar ‘berjuang’ untuk mendapatkannya. Hehehe….lebay yach?! 

Tapi bener lho… setelah dikecewakan sering kali kita akan memberi kesempatan, akan tetapi kepercayaan kita tak akan lagi sama besarnya dengan kepercayaan kita pada orang tersebut. Habis gak ada garansi kan guys kalau orang tersebut tidak akan berkhianat. Bener sih, orang tersebut berhak mendapatkan kesempatan kedua. Orang tersebut toh masih tetap manusia, dan ada kemungkinan telah bertobat juga berubah. Kita tidak berhak menghakimi kan? Lagi pula bisa aja karena kuasa Allah SWT yang maha pembolak balik hati, kemudian orang tersebut mendapat hidayah. Who knows?

Gini guys, gak tahu gimana dengan anda-anda sekalian, cuma buat aku sih dengan demikian gak gampangnya mendapat kepercayaan dari seseorang maka wajib lho hukumnya buat menjaga kepercayaan itu. Sekali ternoda maka akan membutuhkan “perjuangan” untuk mendapatkannya kembali. Pengalamanku sih gitu. Jangan remehkan hal kecil, seringkali hal besar dilihat dan dinilai dari hal kecil yang kita anggap sepele lho. Contohnya karakter pribadi seseorang, gimana bisa dipercaya menduduki suatu tingkatan kepangkatan yang tinggi kalau orangnya aja gak jujur dan gak amanah. Ya khan??? Setuju apa setuju? Hehehe ;)

Semoga bisa jadi bahan renungan yah celotehan saya ini….

Have a nice day… ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar